
Kolaborasi
antara peneliti dari University of California in Berkeley (UCB) dan
Smithsonian Institution menemukan bahwa paus abu-abu berhasil melewati
siklus pemanasan global dan pendinginan global di masa lampau karena
mereka mengubah pola makan. Saat kehidupan mereka terancam, hewan ini
menyantap makanan yang lebih bervariasi daripada biasanya. Ini membuat
mereka mampu bertahan hidup dan terhindar dari kepunahan seperti banyak
spesies hewan lain.
Dari penelitian, diperkirakan paus abu-abu (Eschrichtius robustus)
telah menggunakan taktik pengubahan pola makan ini selama beberapa juta
tahun belakangan. Meski bukti-bukti langsung yang didapat hanya
mencakup 120.000 tahun terakhir, peneliti yakin kesimpulan ini berlaku
pula di masa sebelumnya.
Sebagai informasi, makanan asli paus abu-abu adalah cacing dan sejenis amphipods yang tinggal di dasar laut. Namun, kini hewan itu mulai memakan krill dan
ikan haring, sama seperti paus balin. "Strategi ini terbukti berhasil
membuat mereka berevolusi dan bertahan terhadap pemanasan global," kata
David Lindberg, biolog dari UCB.
Temuan
ini merupakan kabar gembira bagi paus abu-abu yang tampak memiliki daya
tahan yang lebih baik terhadap evolusi dibanding perkiraan sebelumnya.
"Ini
bisa membuat mereka melewati perubahan iklim yang diprediksi akan
terjadi dalam beberapa abad ke depan yang ditandai dengan kenaikan
ketinggian air laut sebanyak beberapa meter," kata Nicholas Pyenson,
kurator dari Smithsonian Institution. "Kelihatannya, paus abu-abu akan
menjadi salah satu spesies yang akan berhasil melewati perubahan iklim
yang akan datang," ucap Pyenson.
Fakta alam
- 5 Sungai Paling Berbahaya Di Dunia
- Apa itu Bell's Palsy?
- Burung berusia 155 juta tahun
- Penemuan terbaru di MARS
- Top 10 ulat cantik
- Top 10 makanan terbaik untuk kesehatan otak
- Faktor terbentuknya gurun
- Gurun-gurun terluas di bumi
- Danau kaca dengan air sangat jernih
- Bukti adanya danau di mars
- Belatung membersihkan luka lebih cepat
- Penemuan fosil purba
- Anjing terkecil hanya sebesar cangkir
- Sumur zam-zam dan fakta di dalamnya
- 85% Sumur di jakarta mengandun bakteri E-coli
- Fakta unik tentang burung hantu
- Pohon akasia yang di tebang akhirnya tegak kembali
- Bentuk tebing es seperti wajah orang menangis
- Fenomena terjadinya angin tornado
- Top 10 dinosaurus terbesar yang pernah menghuni bumi
- Fosil ular pemangsa dinosaurus ditemukan di india
- Gunung es di antartika mengeluarkan cairan merah darah
- Pertarungan hiu putih vs buaya
- Puncak badai matahari terjadi pada 2013
Fenomena
- 5 Sungai Paling Berbahaya Di Dunia
- Misteri Kutukan Superman
- Asal Mula Kata "Tank" (Kendaraan Tempur Berantai)
- Lukisan Unik Di Perut Ibu Hamil
- Hewan-hewan Yang Menjadi Robot
- Gunting Yang Nancap di Wajah Anak 4 Tahun
- Apa Itu Google Plus? Saingannya Facebook?
- Wow! Ternyata KFC Punya Istri
- Koki yang Menggoreng dengan Tangan Kosong
- Inilah Foto Kondom Jaman Dulu
- Inilah Teknologi Tekstil yang Bebas Kuman
- Inilah Alasan Jari Keriput Saat Basah
- Cantiknya Tim Sepakbola Wanita Ukraina
- 3 Raper Terkaya Di Dunia
- Apa itu Bell's Palsy?
- Apa Itu NEET Generation?
- Konser Rock Menggunakan iPads Sebagai Instrumen
- Di Google+, Bos Facebook Lebih Populer dari Bos Google
- Pohon Baobab, Pohon Besar yang Tertanam Terbalik
- Tania Gunadi, Artis Asal Indonesia Bintang Film-Film Disney Channel Amerika
- 15 Macam Hukuman Mati yang Menyakitkan
- Pria Lebih Rentan Sakit Hati
- 9 Rokok Terunik Didunia
- Konstruksi Kota Di Tengah Lautan
0 komentar
Posting Komentar