Dengan
melacak beberapa fitur tertentu di atmosfir, peneliti berhasil
melakukan pengukuran akurat pertama terhadap periode rotasi planet
Neptunus. Ternyata, satu hari di planet itu berlangsung tepat selama 15
jam, 57 menit dan 59 detik.
Temuan
ini memperkaya pengetahuan kita seputar hal yang fundamental di
Neptunus dan menyediakan pula mekanisme untuk memahami bagaimana massa
planet itu didistribusikan. Seperti diketahui, Neptunus merupakan planet
raksasa yang terbuat dari gas.
“Neptunus
memiliki dua fitur yang memungkinkan untuk dipantau oleh Hubble Space
Telescope yang tampaknya mengatur rotasi interior dari planet tersebut,”
kata Erich Karkoschka, ilmuwan dari Lunar and Planetary Laboratory,
University of Arizona, seperti dikutip dari Cosmos Magazine, 4 Juli
2011.
Fitur seperti ini, Karkoschka menyebutkan, tidak pernah dijumpai di planet gas raksasa lainnya.
Untuk
mencari tahu berapa durasi satu hari di planet itu, Karkoschka mengukur
putaran Neptunus dengan mengamati dua fitur yang terlihat mata milik
atmosfir planet tersebut. Ia kemudian mengukur garis bujur di antara
setiap gambar yang ditangkap lalu menentukan interval waktu antara
observasi dan menyediakan informasi periode putaran.
Berhubung
Neptunus telah berotasi sekitar 10 ribu kali dalam 20 tahun terakhir,
Karkoschka dapat mengetahui secara akurat periode putaran dengan melacak
fitur-fitur ini dalam jangka waktu tersebut.
Hasil
penelitian ini merupakan peningkatan pengetahuan yang signifikan
terhadap rotasional planet gas sejak pertamakali Giovanni Cassini
berhasil mendapati bintik merah planet Jupiter, pada 350 tahun lalu.
Saat
ini di kalangan ilmuwan sendiri tampak muncul konsensus bahwa temuan
Karkoschka memang akurat. Menurut Craig O’Neill, ilmuwan antariksa dari
Macquarie University, Australia, temuan Markoschka seputar periode fitur
milik atmosfir Neptunus tepat.
“Selain
itu, Karkoschka juga menunjukkan bahwa di kawasan kutub, kecepatan
angin lebih rendah dibanding di khatulistiwa,” ucap O’Neill. “Pertanyaan
besar berikutnya adalah, bagaimana caranya itu bisa terjadi,” ucapnya.
0 komentar
Posting Komentar