Ada
yang tahu sudah berapa banyak siaran TV di Indonesia? Sampai dengan
tahun ini (2010) di Indonesia sudah ada 10 siaran TV… benarkah demikian?
Sebenarnya siaran TV di Indonesia sangat banyak sekali karena hampir di
setiap provinsi kini sudah ada siaran TV lokal.
Bisnis
siaran TV memang cukup menggiurkan, pendapatan dari iklan dan siaran
ekslusif membuat bisnis ini menjadi bisnis yang cukup menjanjikan.
Tetapi tidak selamanya siaran TV tetap terus Berjaya dan eksis di mata
pemirsa, hal ini tergantung mood pemirsa dan kualitas siaran yang di
tayangkan.
Era tahun 1960 – 1990
Sebagai
stasiun TV negeri yang pertama dan pelopor pertelevisian di Indonesia,
TVRI menjadi satu-satunya stasiun TV andalan bangsa Indonesia selama
lebih dari 30 tahun. Banyak sekali tayangan2 yang hingga kini masih
tetap popular di telinga kita, seperti si Unyil, Oshin Takashimura,
Dunia Dalam Berita dan berbagai film Indonesia yang dulu Berjaya di
masanya.
TVRI
menjadi tontonan wajib masyarakat Indonesia, dan dahulu artis2 kita
banyak populer melalui siaran TV ini. Namun seiring dengan perubahan
zaman dan semakin banyaknya siaran TV Swasta membuat TVRI menjadi
kehilangan pamor dan kurang bermutu lagi. Kini tayangan2 nya pun tidak
ada yang mampu masuk nominasi siaran TV terbaik di Indonesia.
Seiring
dengan itu, siaran TV Swasta semakin menjamur dan membuat TVRI semakin
hilang di mata pemirsanya. Kini TVRI hanya sebagai sejarah dan
kemunculannya di layar TV pun hanya karena ia sebagai siaran TV negeri
satu-satunya yang dibiayai oleh Negara.
Tahun 1990 – 1995
Sebagai
stasiun TV Swasta pertama dan terkemuka di Indonesia RCTI berhasil
mengalihkan perhatian pemirsa Indonesia, meskipun saat itu RCTI hanya
bisa didapat melalui Parabola. Dan dari siaran TV inilah pertama kali
dunia iklan semakin menjamur dan lazim dimata pemirsa. RCTI menyajikan
tayangan2 yang berbeda dengan TVRI yang dulunya masih melekat di hati
pemirsanya, film2 berkualitas seperti Knight Rider, Mc Gyver, dan
tayangan anak2 seperti Ksatria Baja Hitam membuat rating penontonnya
semakin meningkat. RCTI juga menjadi stasiun TV pertama yang mencetus
infotainment lewat Cek dan Ricek.
Membuntuti
dibelakang RCTI ada satu siaran TV yang juga sedikit mendapat bantuan
dari negeri di zaman itu yaitu TPI (Televisi Pendidikan Indonesia).
Selain tayangannya yang penuh nuansa edukatif, namun TPI mampu meraih
perhatian pemirsa di Indonesia. TPI menjadi tontonan favorit bagi
anak-anak dimana banyak sekali tayangan film kartun yang ditayangkannya,
selain itu tontonan komedi di dunia pertelevisian juga bermula dari
siaran TV ini.
Tahun 1995 – 2000
Di
era tahun 1995-2000 RCTI masih mendominasi pemirsa Indonesia, namun hal
ini tidak berlangsung dengan mutlak karena munculnya satu siaran TV
swasta di tahun 1994 yaitu Indosiar. Perlahan tapi pasti, Indosiar mampu
merangkak naik dan sempat beberapa tahun berada di posisi puncak
sebagai stasiun TV swasta dengan jumlah pemirsa terbanyak.
Tayangan-tayangannya
yang menarik seperti Legend Of The Condor Heroes, White Snake Legend,
dan beberapa sinetron lainnya membuat Indosiar menjadi tontonan wajib
bagi pemirsa Indonesia. Namun sayangnya Indosiar tidak mampu bertahan
lama, kurangnya inovasi dalam penyiaran membuat ia kembali dikalahkan
oleh RCTI yang tetap menjadi nomor satu saat itu.
Namun
di era tahun ini ada satu siaran TV yang cukup menarik dan cukup banyak
pemirsanya yaitu MTV Indonesia yang masih bekerjasama dengan siaran MTV
Asia. MTV mampu menarik perhatian pemirsa lewat tayangan musiknya yang
digandrungi oleh anak2 ABG dan remaja di masa itu. Meskipun bukan
tayangan TV Indonesia namun MTV mampu mengangkat music Indonesia di mata
Asia dan banyaknya VJ asal Indonesia yang juga semakin di kenal pemirsa
saat itu.
Tahun 2000 – 2005
Di
awal tahun 2000 RCTI masih menjadi peringkat pertama siaran TV di
Indonesia, namun hal tersebut tidak lama… tahun 2001 berdiri sebuah
stasiun TV yang cukup besar dan memiliki inovasi baru di bidang siaran
TV yaitu Trans TV. Tayangannya yang sangat beragam membuat Trans TV
mampu merebut posisi pertama sebagai Stasiun TV dengan pemirsa
terbanyak.
Inovasi
tayangan Trans TV menjadi tontonan baru bagi pemirsa, sebut saja
reality show, bioskop Trans TV, tayangan humor seperti Extravaganza
membuat Trans TV mampu mengalihkan perhatian pemirsa Indonesia meskipun
saat itu siaran TV Swasta lain juga bermunculan. Trans TV mampu menjawab
semua tantangan di dunia pertelevisian, kemampuannya dalam berinovasi
membuat Trans TV justru menjadi trendsetter. Tayangan reality show dan
wisata kuliner menjadi sumber inspirasi bagi stasiun tv lain untuk
membuat tayangan yang menyerupai tayangan tersebut.
Dibayang-bayangi
stasiun dengan banyak hiburan, muncul stasiun TV swasta lain yang
memiliki inovasi baru dibidang pemberitaan yaitu Metro TV. Meskpun
didominasi oleh siaran berita, Metro TV menjadi pilihan lain bagi
pemirsa yang haus akan informasi. Beritanya yang eksklusif dan terbaru
membuat Metro TV menjadi salah satu stasiun TV tercepat dalam
pemberitaan. Selain itu Metro TV juga sarat dengan tayangan Talk Show
yang menarik, berita market, politik, menjadi tayangan favorit
pemirsanya.
Pada
era tahun ini juga ada stasiun TV yang harus kandas dan hilang dari
peredaran, diantaranya yaitu TV7 yang dimiliki oleh PT Duta Visual
Nusantara Tivi 7 harus tutup siaran di akhir tahun 2005. Salah satu
penyebab pailit nya siaran TV ini karena peristiwa robohnya menara
antenna penyiar TV yang memakan korban jiwa. Saham TV7 kemudian dibeli
oleh PT Trans Corpora yang juga pemiliki Trans TV yang kemudian merubah
namanya menjadi Trans 7.
Tahun 2005 – 2010
Setiap
tahunnya Trans TV terus mengubah konsep tayangannya sehingga pemirsa
tidak mudah bosan dan terus menghibur sebagian besar masyarakat
Indonesia. Trans TV menjadi stasiun TV yang nomor satu di era tahun ini,
tayangannya yang semakin unik dan menarik membuat stasiun TV ini juga
kebanjiran iklan. Hal ini membuat pemirsa harus menunggu lama dalam
menonton acara utamanya karena banyaknya iklan yang lewat, namun hal ini
tidak mengalih perhatian pemirsa untuk terus menonton.
Membayang-bayangi
Trans TV muncul Global TV yang juga mendapat lisensi untuk penayangan
MTV Indonesia yang sebelumnya masih di MTV Asia yang terletak di
Singapura. Selain itu Globval TV juga mendapat lisensi untuk penayangan
kartun anak Nickleodeon dan balap dunia F1. Global TV pertama kali
siaran pada tanggal 1 Januari 2005, konsepnya sebagai stasiun TV hiburan
baik music, infotainment, kartun anak, dan perfileman. Stasiun TV ini
mampu bersaing dengan Trans TV yang dulu terus merajai dunia
pertelevisian Indonesia.
Selain
TV7 ada juga stasiun TV lain yang juga harus tutup siaran yaitu Lativi
yang merupakan milik pengusaha dan menteri saat itu yaitu Abdul Latief.
Konsep penyusunan acaranya yang kurang menarik bagi pemirsa membuat
Lativi harus kalah cepat di dunia pertelevisian. Pada saat itu konsep
utama siaran ini adalah berbau klenik, erotisme, dan kriminalitas yang
sepertinya tidak banyak menarik perhatian penonton. Lativi tidak mampu
bertahan lama sehingga kemudian sebagian sahamnya dibeli oleh Grup
Bakrie yang kemudian berubah nama menjadi TV One pada 14 Februari 2008.
Kini TV One menjadi stasiun TV yang cukup bersaing dalam hal
pemberitaan.
Stasiun TV yang siap bersaing dan terus bertahan
Meskipun
siaran TV mengalami pasang surut tergantung trend dan jumlah pemirsa,
ada juga siaran TV yang siap bersaing dan terus bertahan. Diantaranya
seperti SCTV yang dulu masih menempel dengan RCTI, ANTV yang sebelumnya
merupakan siaran lokal di lampung, Indosiar yang dulu sempat naik kini
semakin kekurangan pemirsanya, Trans7 yang masih dibawah Trans Corp,
Metro TV, dan kini siaran TV yang siap bersaing yaitu TV One.
Daftar Siaran Televisi Nasional:
1. TVRI (Televisi Republik Indonesia)
2, RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia)
3. TPI (Televisi Pendidikan Indonesia / Televisi Paling Indonesia)
4. SCTV (Surya Citra Televisi)
5. ANTV
6. Indosiar
7. Metro TV
8. Trans TV
9. Lativi (tutup siaran)
10. TV7 (tutup siaran)
11. Trans 7
12. TV One
Sumber http://fansmania.wordpress.com/2010/03/24/pasang-surut-dunia-pertelevisian
0 komentar
Posting Komentar