Hati-hati! Penis Bisa Patah Ketika Bercinta
Diposting oleh effendy [ Berita heboh, Fenomena, Sex, Unik, Wawasan ] 0 komentar »
Penis
berbentuk seperti bumerang. Sama seperti Anda tidak dapat melihat akar
pohon beringin di dalam tanah, Anda pun tidak bisa melihat akar dari
penis Anda yang terselip di dalam panggul dan menempel pada tulang
pubis. Fakta apa lagi yang disimpan “adik kecil” Anda ini?
Sejak
dilahirkan, pria sudah berteman sangat akrab dengan penis. Hingga para
peneliti membuktikan kenyataan menarik seputar penis, pria sepertinya
tidak bisa mengenal karakteristik “senjata”-nya ini. Berikut dua fakta
tentang penis, seperti dilansir Webmd.
Perubahan ukuran penis saat ereksi
Di
antara manusia, tidak ada hubungan yang konsisten antara ukuran penis
saat “lemah” dengan panjang penis saat ereksi. Dalam sebuah studi yang
dilakukan terhadap 80 pria, para peneliti menemukan bahwa perubahan
kondisi penis “lemah” hingga ereksi cenderung bervariasi, tapi
setidaknya kurang dari seperempat inci hingga 3,5 inci panjangnya.
Anda
dapat mengasumsikan bahwa pria dengan penis besar jauh lebih besar saat
ereksi, dan pria dengan penis kecil bisa mengejutkan Anda dengan
perubahan ukurannya saat ereksi. Sebuah analisis pada ribuan pengukuran
yang dilakukan oleh peneliti seksualitas, Alfred Kinsey menunjukkan
fakta bahwa penis kecil cenderung bertambah dua kali lipat dari ukuran
normalnya saat ereksi.
Penis
yang bertambah besar tidak terlalu banyak dikenal dengan istilah
"show-er” sedangkan penis yang bertambah sangat besar dikatakan
“grower”. Keduanya bukanlah istilah medis, dan tidak ada batasan ilmiah,
penis seperti apa yang digolongkan pada keduanya.
Data
Kinsey menunjukkan bahwa sebagian besar penis tidak secara ekstrim
menjadi “show-er” ataupun “grower”. Karena ereksi, 12 persen pria
bertambah sepertiga atau kurang dari total panjang dan sekira 7 persen
panjangnya bertambah dua kali lipat.
Penis bisa patah
Penis
tidak punya tulang, tapi Anda bisa mematahkannya. Kok? Kondisinya
disebut penis patah atau retak, dan ini bukanlah luka yang terlihat.
“Saat terjadi, ada sebuah letupan atau bunyi yang terdengar,” kata Drogo Montague MD, urologis pada Cleveland Clinic.
Kemudian,
warna penis menjadi hitam dan biru dengan rasa sakit luar biasa. Penis
patah jarang terjadi dan secara tipikal terjadi pada pria lebih muda
karena ereksi mereka cenderung sangat sukar.
Cara
menghindari penis patah, jangan gunakan penis dengan cara terlalu
kasar. Penyebab penis bisa patah, secara umum, kata Montague, adalah
saat pria “menusuk” terlalu keras dan cepat selama ajang bercinta, dan
“menabrak” tulang pinggul pasangan. Penis patah juga bisa diakibatkan
oleh aksi terlalu liar pasangan saat ngeseks dalam gaya woman on top.
Sementara
itu, sindrom Peyronie adalah kondisi yang cenderung terjadi pada pria
paruh baya. Montague menjelaskan, ereksi pria paruh baya mungkin tidak
sulit, tapi tetap butuh usaha keras untuk mencapai klimaks.
Di
sisi lain, kalau penis “menelikung” terlalu banyak selama bercinta,
akan terbentuk jaringan bekas luka. Dan akumulasi jaringan parut
memberikan kelengkungan penis yang tidak normal.
Bagaimanapun,
tidak semua penis bengkok adalah masalah. “Terdapat banyak keberagaman
tentang seperti apa kondisi penis normal itu,” tuturnya.
Sumber: okezone.com
0 komentar
Posting Komentar